Minggu, 02 Juni 2013

risum PSI ''study islam kontemporer"






MERISUM
Nama: Anna Mila
nim: 123911036
mata kuliah : Pengantar Studi Islam
Judul buku : studi islam kontemporer
dosen pengampu: M. Rikzha Chamami, MSI

Bab 1 : Pasang surut kebangkitan kebudayaan dan keilmuan potret disintegrasi Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah merupakan sebuah pemerintahan islam yang di dirikan  oleh keturunana al-Abbas paman nabi Muhammad. Dinasti ini berpusat di Baghdad dan berkuasa selama kurang lebih 508 tahun (750 M-1258 M). Sistem pemerintahan yang professional membuat dinasti ini sangat berkembang sehingga kebudayaan dan ilmu-ilmu disini sangat berkembang pesat. Diantara ilmu-ilmu yang berkembang yaitu ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu nahwu, ilmu sejarah,ilmu filsafat, ilmu hukum, ilmu kedokteran,ilmu astronomi dll. Pada masa  ini juga muncul empat madzhab fiqih diantaranya Imam abu Hanifah (700-767 M), Imam Malik (713-795 M), Imam Syafi’i (767-820 M), dan Imam ibnu Hambal (780-855 M) dan masih banyak lagi mujtahid-mujtahid yang lain.
Namun pada tahun (950-1050 M) dinasti Abbasiyah mengalami disintregasi dikarenakan ada beberapa faktor diantaranya  pertama, munculnya dinasti-dinasti kecil di Barat maupun di Timur Baghdad. Kedua, adanya perebutan kekuasaan oleh dinasti Buwaihi dari Persia dan Saljuk dari Turki. Ketiga, lahirnya perang salip yang berlangsung (1095-1291 M). Ini semua yang mengakibatkan pasang surutnya sistem pemerintahan dinasti Abbasiyah sampai mengalami kemunduran dan kehancuran pada tahun (1050-1250 M).


bab II : Kajian kritis dialektika fenomenologi dan islam
Fenomenologi berasal dari kata fenomen yang artinya gejala, yaitu suatu hal yang tidak nyata dan semua. Untuk mencari otentitas islam, tanda-tanda tuhan kita perlu menggunakan metode pendekatan fenomenologi. karena suatu gelala atau peristiwa tidak harus diamati dengan indera, namun bisa juga dengan batiniah.
pendekatan fenomenologi merupakan pendekatan yang mengemukakan bahwa objek ilmu tidak terbatas pada objek empirik namun mencakup persepsi, pikiran, kemauan, dan keyakinan subjek tentang suatu hal. Objek yang diteliti biasanya mengarah pada kondisi dan pengalaman rohani. Kajian ini muncul karena adanya ketidakpuasan para agamawan terhadaap kajian historis yang hanya mengkaji aspek-aspek normativitas saja. Pendekatan fenomenologi mempunya ibanyak kecenderungan mengungkapkan kondisi apa adanya sesuai dengan realitas.

bab III : Filsafat materealisme karl mark dan friedrick engels
            filsafat merupakan ilmu yang menyelidiki dan menentukan tujuan terakhir serta makna terdalam dari realita manusia. Filsafat juga disebut sebagai ilmu fikir. Aliran filsafat ini sudah bnyk berkembang hingga sekarang. Namun ada juga aliran positivism dan aliran materialism yang dipelopori oleh karl mark dan friedrich engels . mark dan engels dijuluki sebagai “bapak komunis”.
            Karl mark adalah seorang yang berkepribadian kuat,seorang pemikir yang kuat. Ketika diskusi kelompok ia orang yang paling ditakuti sampai tidak ada yang mau berteman dengannya. Hanya engelslah yang mau menjadi sahabat dekatnya. Engels sering membantu mark dalam karirnya. Mark juga ahli filsafat, politik dan pakar teori kemasyarakatan
           
Mark dan engels berprinsip pada materialisme yaitu menganggap bahwa materi adalah yang yang utama, sementara pikiran, ide, gagasan hanyalah sebuah refleksi. Karena prinsip tersebut sejalan dengan tema pemikiran marx yaitu, keyakinan bahwa realitas ekonomi menentukan perilaku manusia dan tesis bahwa sejarah manusia adalah orang-orang yang bekerja untuk mencari kekayaan.
            Marx dan Hangels mempunyai berpengaruh pada dunia politik internasional. Marx lebih cenderung menggunakan metode materialism dialektis, sedangkan Hangels menggunakan metode materialism historis yaitu memusatkan pikirannya pada sejarah.

Bab  IV : Skeptisisme otentitass hadits : kritik orientalis Igna Goldzier
            Hadits merupakan sumber hukum yang kedua setelah alqu’an yang disandarkan kepada rasulullah. Dikalangan ulam’ islam mempercayai adanya hadits dan mencoba mengkritik hadits untuk mengetahui apa yang terkandung dalam hadits tersebut, namun dikalangan orientalis meragukan hadits dan menganggap bahwa kritik hadits bukan murni dari kalangan islam. Adapun para orientalis tersebut diantaranya Ignaz Goldziher, Joseph Scacth dan G.H.H Juynboll.
            Ignaz adalah seorang orientalis Hongoria keturunan dari keluarga Yahudi. Ia seorang kritik hadits yang punya intelektual yang tinggi. Ia tidaklah menkritik apa yang terkandung dalam hadits melainkan mencari kelemaha-kelemahan dan menyimpulkan bahwa hadits hanayalah rekayasa umat islam saja. Ignaz juga mempunyai pandangan bahwa hadits dan sunah itu berbeda. Hadits merupakan suatu disiplin ilmu dan sunah adalahaturan-aturan praktis. Ia tidak percaya bahwa hadis benar-benardari rasul, namun ia masih menyakini hadits sebagai sumber hukum kedua bagi umat islam.


            Untuk menentang bantahan Ignaz dengan cara mengumpulkan sejumlah bukti bahwa hadits benar-benar dari Nabi Muhammad saw, namun itu sangat sulit melihat pada abad pertama masyarakat hijriyyah sama sekali tidak mendukung pemeliharaan hadits. Maka hanya dengan melihat kembali pada masa dinasti umayyah dan abbasiyyah dimana pada pada masa tersebut merupakan masa pengumpulan dan pengembangan hadits.

Bab V : Telaah sosio-kultural : manhaj ahlul Madinah
            Masalah-masalah yang timbul dalam istimbat hukum merupakan masalah yang sangat penting untuk di kaji, misalnya syari’at yang berlaku untuk orang-orang terdahulu apakah masih berlaku buat kita atau sudah di hapuskan dalam al-qur’am dan hadits. Ini menjadi tugas berat bagi para fuqaha dan muhandisin
            Kita mengenal Ahlul madinah atau ahlul hadits merupakan alirantradisional yang dalam ijtihadnya merujuk pada al-qur’an dan hadits, tidak senag menggunakan kajian nalar rasional dan angat hati-hati dalam member fatwa. Madzhab-madzhab yang yang terkanal sebagai ahlul hadits yaitu madzhab syafi’i, hambali dan maliki.
            Sedangkan ahlul ra’yi merupakan kelompok ahlul hadist yang lebih mendahulukan hadits-hadits nabi dari pada pendapat akal. Adapun ahlul hadits yang menggunakan ra’yu yaitu umar bin khatab, Abdullah ibnu umar. Ahlul ra’yi sering disebut madarasah ra’yu atau madrasah kufah karena banyak yang bertempat tinggal di kuffah.

Bab VI : Postmodernisme : relitas filsafat kontemporer


            Postmodernisme merupakan upaya untuk mencari kebaruan, eksperimentasi, dan revolusi kehidupan terus-menerus. Upaya yang dialakukan postmodernisme adalah membongkar dan menghancurkan narasi yang dihasilkan dari sebuah ideology dan pemikiran hegemonic dan yang menguasai kultur pengetahuan masyarakata. Sejumlah ahli mendeskripsikan posmo sebagi menolak rasionalitas.
            Kajian post moderent dan islam pernah di tulis oleh Akbar S Ahmad yang berjudul postmodernisme dan islam ia mengatakan pada prinsipnya postmodern mengandung harapan dan ancaman. Postmodernisme juga patut menjadi diskursus yang hsngat di diskusikan di rancah dunia internasional.

Bab VII : Potret metode dan corak tafsir al-azhar
Agama membutuhkan tafsir untuk memudahkan umatnya dalam memahami tuhan dan kitab sucinya .salah satu kitab tafsir yang terbit di Indonesia adalah tafsir al-azhar. Hamka adalah seorang pemikir muslim yang berhasil menerbitkan beberapa tafsir al-qu’an dengan menggunakan metode analitis,kombinasi al-adabi al-ijtima’-sufi.
Penafsiran hamka mampu menyentuh hati nurani, sehingga kita sadar akan kelemahan kita, kita mampu memiliki wawasan yang luas.

Bab VIII : Diskursus metode hermeneutika al-qur’an
            Terminology hermenuetika merupakan paradikma ilmu yang terkait dengan penafsiran teks-teks al-qur’an. Tugas dari hermeneutika adalah menerjemahkan pesan-pesan sehingga dapat dimengerti oleh manusia. Contoh pesan yang terdapat dalam kitab, yang dipercaya merupakan  perwujudan dari firman tuhan pada masa dlu sangat membutuhkan penafsiran shingga dimengerti pada masa skrang


            Dalam perkembangannya hermeneutika mengalami perkembangan dan perubahan-perubahan persepsi dan model pemakaiannya.

Bab IX : jawa dan tradisi islam penafsiran historiografi jawa Mark R Woodward
            Woodward adalah seorang professor islam yang menyatakan bahwa islam ada;ah islam buakn hindu atau budha sebagaimana dituduhkan oleh geezt dan sajatawan lainnya. Ia adalah seorang antropologi yang otoritas keilmuannya diakui dalam meneliti pengaruh islam dalam tradisi jawa dan beliau sangat kritis terhaap karya geertz.
Geertz dalam karyanya membagi islam jawa dengan abangan, santri dan kiyai. Ia ingin menunjukkan bahwa itu semua tidak terlepas dari proses pengenalan dan dakwah islam. Kelemahan dari geertz kurang memahami tradisi jawa.
           
Bab X : Reinterpretasi profil peradaban islam
            Kebudayaan (culture) merupakan usaha manusia untuk mengembangka rasa, cipta, dam karyanya. Sedangkan peradaban adalah bentuk kebudayaan yang ideal sehingga menunjukkan kemajuan dan kemakmuran suatu masyarakat. Kebudayaan dan peradaban islam berawal di arab karena islam pertama kali tersebar di kawasan semenanjang arab.
            Ada beberapa Negara yang menjadi tolak ukur berkembangnya kebudaan dan peradaban islam yaitu Baghdad, kairo (mesir), Persia, turki. Banyak sekali pakar-pakar ilmuan yang muncul dari dinasti-dinasti yang berkembang pada masa itu.
            Seiring berkembangnya zaman muncul juga peradaban barat yang diperoleh melalui pendekatan-pendekatan akademis yang didasarkan pada rasionalisme, empirisme, dan positivisme.

Kebebihan buku
            Buku ini dapat memberikan pengetahuan bagi kita, denagn adanya buku ini kita bisa mengetahui apa itu studi islam dengan sub bab yang terkandung di dalamnya.
Kekuranagan
            Buku ini sudah sangat  bagus sekali, namun dalam penggunaan bahasanya masih tinggi tarafnya, jadinya agak sulit untuk memahami kandungan di dalamnya. Ada beberapa kata yang masih salah pengetikannya.
            Demikian dari saya kurang lebihnya saya mohon maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar